Beredar Video Aksi Bully Siswi SD Bengkulu Utara, Ternyata Main Tiktok Jam Sekolah

RubriKNews.com, BENGKULU UTARA – Dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Utara heboh. Pasalnya, beredar video aksi bully yang terjadi antara para siswi Sekolah Dasar (SD). Dimana, aksi tersebut terjadi pada Rabu (20/7) di salah satu ruang kelas, SDN Bengkulu Utara. Setelah ditelusuri, ternyata aksi bully tersebut diakui sebagai konten untuk media sosial Tiktok. Namun, hal ini sempat menghebohkan, lantaran adegan bullying terkesan terang terangan, yang dapat menyebabkan luka dan trauma.

Diketahui, didalam video ini, sejumlah siswi yang berjumlah 4 orang, tengah melakukan aksi bully kepada salah satu siswi berinisial Za. Za ini dipukuli oleh siswi lainnya, yakni Ra dan Fa. Terlihat didalam video, aksi Ra dan Fa ini menyebabkan Za terjatuh dan pingsan. Sementara, rekan satunya lagi berinisial OE yang merekam aksi tersebut. Sayangnya, aksi yang diakui merupakan untuk produk konten tiktok ini, telah tersebar yang menjadi aksi bully antara para siswi.

Ketika dikonfirmasi hal ini, kepada Kepala Sekolah RR Septi Rahayu, S.Pd, terkejut ketika awak media menunjukan video aksi tersebut. Ia pun langsung bergerak cepat, berkoordinasi dengan pihak Dispendik, yang telah lebih dulu mengetahui informasi tersebut. Dalam hal ini, setelah dilakukan pertemuan, pihaknya yang mendatangkan para orang tua, berikut siswi yang ada di dalam video tersebut. Para siswi ini mengaku, tidak ada perkelahian, karena ini diakui hanya konten tiktok.

“Waduuh, bahaya sekali ini. Iya mas, langsung saya tindaklanjuti ini, melakukan pemanggilan terhadap para orang tua dan siswi yang ada di dalam video ini. Alhasil, dari pengakuan mereka, ini adalah konten medsos tiktok mas. Namun saya juga menyesalkan, beredarnya video ini, menyebabkan kehebohan,” ujarnya.

Saat disinggung, mengapa para siswi ini dapat menggunakan ponsel ketika jam sekolah, Septi menampik hal ini. Sejauh ini diakuinya, pihaknya sudah cukup ketat dalam mengimbau, agar para pelajar ini tidak menggunakan ponsel pada jam sekolah. Belajar dari pengalaman ini, pihaknya mengaku ini merupakan sebuah kecolongan, dan kedepan akan lebih ketat dalam mengawasi para siswi dan siswa ini.

“Kami kecolongan ini mas, biasanya kami ketat untuk penggunaan ponsel di jam sekolah. Ini sangat kami larang, nah dengan adanya kejadian ini, akan kami jadikan pengalaman,” bebernya.

Merespon hal ini, Kepala Dispendik BU Kardo Manurung, sangat menyesalkan adanya kejadian seperti ini. Meskipun diakuinya, kejadian ini setelah dikonfirmasi kepada pihak pihak yang terkait, ini merupakan produk konten tiktok. Namun, hal ini tetap tidak boleh dibenarkan. Ia pun mengimbau kepada pihak sekolah, agar lebih ketat mengawasi siswa dan siswinya. Mengingat, dengan beredarnya video kejadian ini, jelas akan sangat mencoreng dunia pendidikan.

“Masalah ini sudah kita selesaikan, dengan jalan mempertemukan semua pihak atas beredarnya video ini. Kami juga sudah menegur pihak sekolah, agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pelajarnya. Karena kejadian ini, sangat disesalkan mengingat dapat memperburuk nama dunia pendidikan. Saya harap, hal ini tidak terjadi lagi,” singkatnya.

Disisi lain, Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana, S.Ik ketika dikonfirmasi terkait beredarnya video aksi bully siswi ini, langsung bergerak cepat menerjunkan personilnya, untuk menindaklanjuti kejadian ini. Pihaknya, telah mendapatkan klarifikasi dari pihak pihak terkait, dan saat ini tengah dalam pembinaan.

“Iya mas, sudah kita terima informaisnya, dan langsung kita tindaklanjuti. Alhamdulillah, kejadian ini sudah di klarifikasi. Meski demikian, kami tetap mengimbau agar pembinaan para orang tua terhadap anak anaknya, untuk lebih diawasi, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Untuk para guru agar dapat meningkatkan pengawasan, supaya kejadian seperti ini di sekolah tidak terjadi lagi,” demikian Kapolres.

Diketahui, saat diklarifikasi salah satu orang tua siswi Ra, berinisial No, menjelaskan kepada pihak sekolah dan pihak Dispendik, pihaknya telah meminta keterangan dari kejadian tersebut kepada baik itu, Za, maupun Fa dan OE serta Ra. Bahwa kejadian itu, diakui mereka adalah produk untuk konten tiktok. Sejauh ini, pihaknya juga awalnya terkejut dengan beredarnya video tersebut, yang sempat membuatnya shock. Namun, setelah diklarifikasi, barulah semuanya jelas, dan keempat anak ini juga masih tetap berteman.

“Kami juga shock pertama kali melihat video ini, kami langsung gerak cepat mempertemukan semua anak anak yang terlibat. Hasilnya ya itulah, ini rupanya untuk membuat konten tiktok. Kami sebagai orang tua, sangat menyesalkan kejadian ini, dan apapun konsekwensinya kami siap menghadapinya,” singkat No.

Laporan : Redaksi

Related posts

Leave a Comment